Rabu, 16 Maret 2011

Kemudahan dalam Kalibrasi Spektrofotometer UV-Vis

Mengapa Kalibrasi penting?
        Dalam bidang kimia, pengukuran analitik memiliki peranan yang sangat penting. Tujuan dari pengukuran analitik ini adalah untuk menentukan “nilai sebenarnya” dari suatu parameter kuantitas kimia, contohnya seperti: konsentrasi, pH atau nilai absorbansi maupun transmittance dari pengukuran dengan Spektrofotometer UV-Vis.
        “Nilai sebenarnya” adalah nilai yang mengkarakterisasi suatu kuantitas secara benar dan didefinisikan pada kondisi tertentu yang eksis pada saat kuantitas tersebut diukur.  Beberapa contoh parameter yang dapat ditentukan secara analitik adalah konsentrasi, pH, temperatur, titik didih, kecepatan reaksi dan lain lain.
        Dalam pengamatan eksperimen secara umum, hasil yang diperoleh pasti tidak dapat terlepas dari faktor kesalahan. Nilai parameter sebenarnya yang akan ditentukan dari suatu perhitungan analitik tersebut adalah ukuran ideal. Nilai tersebut ini hanya bisa diperoleh jika semua penyebab kesalahan pengukuran dihilangkan dan jumlah populasi tidak terbatas. Faktor penyebab kesalahan ini dapat disebabkan oleh berbagai hal antara lain adalah faktor bahan kimia, peralatan, analis, kondisi pengukuran dan lain-lain. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengurangi kesalahan dalam pengukuran analitik ini adalah dengan proses kalibrasi.
Apa Perbedaan Validasi, Verifikasi dan Kalibrasi?
        Salah satu hal yang dilakukan setelah membuat suatu metode analisis baru adalah melakukan validasi. Validasi metode analisis bertujuan untuk memastikan dan mengkonfirmasi bahwa metode analisis tersebut sudah sesuai untuk peruntukannya. Validasi biasanya diperuntukkan untuk metode analisa yang baru dibuat dan dikembangkan. Sedangkan untuk metode yang memang telah tersedia dan baku (misal dari AOAC, ASTM dan lainnya), dimana metode tersebut baru pertama kali akan digunakan di laboratorium tertentu, biasanya tidak perlu dilakukan validasi, namun hanya verifikasi. Tahapan verifikasi mirip dengan validasi. Hanya saja parameter yang dilakukan tidak selengkap validasi.
Parameter analisis yang harus dipertimbangkan dalam metode validasi adalah:
1. Akurasi (kecermatan)
2. Presisi (keseksamaan)
3. Selektivitas
4. Linearitas dan rentang
5. Batas deteksi dan batas kuantitasi
6. Ketangguhan metode (ruggedness)
7. Kekuatan (robustness)
         Sedangkan pengertian Kalibrasi menurut ISO/IEC Guide 17025:2005 dan Vocabulary of International Metrology (VIM) adalah serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai yang ditunjukkan oleh instrumen ukur atau sistem pengukuran atau nilai yang diwakili oleh bahan ukur dengan nilai-nilai yang sudah diketahui yang berkaitan dari besaran yang diukur dalam kondisi tertentu.
Dengan kata lain, kalibrasi adalah kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukkan alat ukur dan bahan ukur dengan cara membandingkan terhadap standar ukur yang mampu telusur (traceable) ke standar nasional untuk satuan ukuran dan/atau internasional.
          Tujuan kalibrasi adalah untuk mencapai ketertelusuran pengukuran.  Hasil pengukuran dapat dikaitkan atau ditelusur sampai ke standar yang lebih tinggi atau teliti (standar primer nasional atau internasional) melalui rangkaian  perbandingan yang tak terputus.
          Manfaat kalibrasi adalah sebagai berikut:
1. Untuk mendukung sistem mutu yang diterapkan di berbagai industri pada peralatan laboratorium dan produksi yang dimiliki
2. Dengan melakukan kalibrasi, bisa diketahui seberapa jauh perbedaan (penyimpangan) antara harga benar dengan harga yang ditunjukkan oleh alat ukur.

Prinsip-prinsip dasar kalibrasi adalah sebagai berikut:
1. Obyek Ukur (Unit Under Test).
2. Standar Ukur (Alat standar kalibrasi, prosedur atau metrode standar (mengacu ke standar kalibrasi internasional atau
    prosedur yg dikembangkan sendiri oleh laboratorium yg sudah teruji (diverifikasi)).
3. Operator atau teknisi (dipersyaratkan operator atau teknisi yg mempunyai kemampuan teknis kalibrasi (bersertifikat))
4. Lingkungan yg dikondisikan (suhu dan kelembaban selalu dikontrol, gangguan faktor lingkungan luar selalu
    diminimalkan → sumber ketidakpastian pengukuran)

Sementara interval kalibrasi adalah:
1. Kalibrasi harus dilakukan secara periodik.
2. Selang waktu kalibrasi dipengaruhi oleh jenis alat ukur, frekuensi pemakaian, dan pemeliharaan.
3. Bisa dinyatakan dalam beberapa cara:
    - dengan waktu kalender.
    - dengan waktu pemakaian.
Kombinasi cara pertama dan kedua, tergantung mana yang lebih dulu tercapai.
Bagaimana Mengkalibrasi Spektrofotometer UV-Vis?

           Spektrofotometer UV-Vis banyak digunakan untuk penentuan konsentrasi senyawa-senyawa yang dapat menyerap radiasi pada daerah ultraviolet (200 – 400 nm) atau daerah sinar tampak (400 – 800 nm) (Sastrohamidjojo, 1991).   Analisis dengan instrument ini dilakukan dengan penentuan absorbansi dari larutan sampel yang diukur.
Prinsip penentuan spektrofotometer UV-Vis adalah aplikasi dari Hukum Lambert-Beer, yaitu:
A = - log T = - log It / Io = ε . b . C
Dimana:
A = Absorbansi dari sampel yang akan diukur ε = Koefisien ekstingsi
T = Transmitansi    b = Tebal kuvet yang digunakan
I0 = Intensitas sinar masuk
It = Intensitas sinar yang diteruskan  C = Konsentrasi dari sampel
Faktor penyebab kesalahan sistematik yang sering terjadi dalam analisis menggunakan spektrofotometer adalah:
a)   Adanya serapan oleh pelarut
      Hal ini dapat diatasi dengan penggunaan blangko, yaitu larutan yang berisi matrik selain komponen yang akan
      dianalisis.
 b)  Serapan oleh kuvet
      Kuvet yang dapat digunakan adalah dari bahan gelas atau kuarsa,  dimana kuvet kuarsa memberikan kualitas yang
      lebih baik,  namun tentu saja harganya jauh lebih mahal. Serapan oleh kuvet ini diatasi dengan penggunaan jenis,
      ukuran, dan bahan kuvet yang sama untuk tempat blangko dan sampel.
c)   Kesalahan fotometrik normal pada pengukuran dengan absorbansi sangat rendah
      Atau sangat tinggi, hal ini dapat diatur dengan pengaturan konsentrasi, sesuai dengan kisaran sensitivitas dari alat 
      yang digunakan (melalui pengenceran atau pemekatan).
Apa yang dibutuhkan pada Proses Kalibrasi Spektrofotometer UV-Vis?

           Berdasarkan definisi yang diberikan oleh ISO/IEC Guide 17025:2005, kalibrasi harus dilakukan dengan suatu standar ukur yang telah diketahui nilainya dan mampu telusur.  Untuk keperluan ini, Merck menyediakan standar ukur ini berupa reagent siap pakai yang tersedia dalam kemasan ampul dan memberikan ketertelusuran ke standar internasional, NIST (National Institute of Standards & Technology, USA), yang dikenal dengan nama bahan acuan (reference material) untuk kalibrasi UV-Vis - Certipur®.
           Dijelaskan pula bahwa ketertelusuran pengukuran berarti sifat dari hasil pengukuran atau nilai dari standar acuan yang dapat dihubungkan ke acuan tertentu, biasanya berupa standar nasional/internasional melalui rantai perbandingan yang tidak terputus, artinya standar ukur itu akan lebih baik apabila berupa standar yang rantainya mendekati Satuan Internasional sehingga tingkat ketidakpastian (error) makin kecil
           Reagen Kalibrasi UV-Vis-Certipur® merupakan standar sekunder (SRM) yang diturunkan langsung dari Standar Primer, NIST, sehingga setiap Certificate of Analysis (CoA)-nya menginformasikan no. katalog dan no. batch dari item NIST yang digunakan.  Selain itu, dalam CoA dapat ditemukan pula informasi cara melakukan kalibrasi instrumen dengan reagent Certipur ini dengan informasi kondisi pada saat melakukan proses dan target daerah hasil dengan mencantumkan pula batasan nilai ketidakpastiannya. CoA ini dapat anda temukan langsung di dalam box Certipur® UV-Vis.            

1 komentar: