STUDI PERBANDINGAN PENENTUAN ASAM ASKORBAT DALAM BUAH PEPAYA DENGAN CARA TITRASI DAN SPEKTROFOTOMETRI

STUDI PERBANDINGAN PENENTUAN ASAM ASKORBAT DALAM BUAH PEPAYA DENGAN CARA TITRASI DAN SPEKTROFOTOMETRI

Master Theses from #PUBLISHER# / 2005-09-15 16:45:51
Oleh : Siti Darsati, S2 - Chemistry
Dibuat : 1990-09-07, dengan 1 file

Keyword :
Asam Askorbat, Titrasi, Spektrofotometri

Subjek :
Vitamins - Organic Chemistry

Kepala Subjek :
Chemistry

Nomor Panggil (DDC) :
T 547.74 DAR

Sumber pengambilan dokumen : Tesis Magister Kimia (19943719)

Abstrak:
Tujuan penelitian ini adalah membandingkan ketelitian dan ketepatan metoda titrasi (kupri sulfat sebagai standar) dengan metoda spektrofotometri (amonium molibdat sebagai pereaksi pembentuk warna) pada penentuan asam askorbat dalam buah pepaya.

Pada penelitian ini diketemukan bahwa kondisi optimal metoda titrasi dengan kupri sulfat 0,01 M sebagai larutan standar untuk penentuan asam askorbat diperoleh pada penambahan 1 g kalium iodida (= 10 mL larutan XI 10%) dan 5 tetes larutan 1% kanji (amilum), sedangkan jumlah asam askorbat yang dianalisa sebaiknya antara 0,5 mg sampai 10 mg per 5 mL, larutan. Selanjutnya kondisi optimal metoda spektrofotometri di daerah tampak dengan pereaksi amonium molibdat untuk penentuan asam askorbat diperoleh pada penambahan pereaksi asam metafosfat-asam asetat 0,5 mL, larutan asam sulfat 5% 4 mL, larutan amonium molibdat 5% 2 mL dan absorbans diukur pada panjang gelombang 700 nm. Warna kompleks biru molibden yang terbentuk antara asam askorbat dan amonium molibdat stabil dalam waktu satu jam. Hukum lambert-Beer terpenuhi sampai konsentrasi 56 ppm, tetapi pengukuran absorbans sebaiknya dilakukan pada range konsentrasi 10 sampai 40 ppm. Besi (II) dan besi (III) tidak mengganggu sampai jumlah maksimum 25Mg.

Kondisi-kondisi optimal yang ditemukan dari ke dua metoda tersebut digunakan pada penentuan asam askorbat dalam buah pepaya. Dengan menggunakan metoda statistik yang sesuai, ditemukan bahwa simpangan baku (S) metoda titrasi (S = 1,65) lebih tinggi dari simpangan baku metoda spektrofotometri (S = 0,45). Persen perolehan kembali asam askorbat dengan menggunakan metoda titrasi adalah 95,0%, sedangkan persen perolehan kembali asam askorbat dengan menggunakan metoda spektrofotometri adalah 98,4%. Jadi dapat disimpulkan bahwa untuk penentuan asam askorbat dalam buah pepaya, ketelitian dan ketepatan metoda spektrofotometri di daerah tampak dengan menggunakan amonium molibdat sebagai pereaksi pembentuk warna lebih baik dari pada ketelitian dan ketepatan metoda titrimetri dengan menggunakan larutan standar kupri sulfat.

Deskripsi Alternatif :

Abstract:
The aim of this investigation is to compare the precision and accuracy of the determination of ascorbic acid in papaya fruit by a titration method using copper sulphate as a standard and by a spectrophotometric method using ammonium molybdate as a colour forming agent.

It is found in this investigation that the optimal conditions for the titration method using 0,01 M copper sulphate as a standard solution were obtained by adding 1 g of potassium iodide (= 10 mL 10% XI solution) and 5 drops of a 1% starch (amylum) solution, whilst the amount of ascorbic acid analyzed should be between 0,5 mg and 10 mg per 5 mL of solution. Optimal conditions for the spectrophotometric method in the visible region using ammonium molybdate reagent were obtained by adding 0,5 mL of metaphosphoric acid-acetic acid reagent, 4 mL of a 5% sulphuric acid solution and 2 mL of a 5% solution of ammonium molybdate and measuring the absorbance at a wavelength of 700 nm. The colour of the molybdenum blue complex formed between ascorbic acid and ammonium molybdate was stable for 1 hour. The Lambert-Beer Law is obeyed up to a concentration of 56 ppm, but absorbance measurements are best done within the concentration range of 10 to 40 ppm. Iron (II) and iron (III) do not interfere up to a maximum amount of 25 Mg.

The optimum conditions found were employed in carrying out the ascorbic acid determination in pepaya fruit using both methods. By using the appropriate statistical methods, it was found that the standard deviation (S) of the titration method (S = 1,65) is higher than the standard deviation of the spectrophotometric method (S = 0,45). The percent recovery of ascorbic acid using the titration method is 95,0%, whilst the percent recovery using the spectrophotometric method is 98,4%. It may be concluded that for the determination of ascorbic acid in pepaya fruit, the precision and accuracy of the visible region spectrophotometric method employing ammonium molybdate as a colour forming reagent is better than the precision and accuracy of the titrimetric method using copper sulphate standard solution.

Copyrights : Copyright © 2005 ITB Central Library,
Jl. Ganesha 10 Bandung, 40132, Indonesia.
Verbatim copying and distribution of this entire article is permitted by author to ITB Central Library in any medium, provided this notice is preserved

Beri Komentar ?#(0) | Bookmark

Properti	Nilai Properti
ID Publisher	JBPTITBPP
Organisasi	S2 - Chemistry
Nama Kontak	Drs. Mahmudin, SIP.
Alamat	Jl. Ganesha 10
Kota	Bandung
Daerah	Jawa Barat
Negara	Indonesia
Telepon	62-22-2500089
Fax	62-22-2500089
E-mail Administrator	info@lib.itb.ac.id
E-mail CKO	mahmudin@unix.lib.itb.ac.id